ialah orang-orang yang menyampaikan syariat Allah serta mereka takut melanggar perintahNya, dan mereka pula tidak takut kepada sesiapa pun melainkan kepada Allah (Ahzab 33:39) target="_blank"

Sunday, July 31, 2011

Surat Al-Baqarah 10-20

2:10
Dalam hati mereka (golongan yang munafik itu) terdapat penyakit (syak dan hasad dengki), maka Allah tambahkan lagi penyakit itu kepada mereka; dan mereka pula akan beroleh azab seksa yang tidak terperi sakitnya, dengan sebab mereka berdusta (dan mendustakan kebenaran).
2:11
Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Janganlah kamu membuat bencana dan kerosakan di muka bumi", mereka menjawab: " Sesungguhnya kami orang-orang yang hanya membuat kebaikan".
2:12
Ketahuilah! Bahawa sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang sebenar-benarnya membuat bencana dan kerosakan, tetapi mereka tidak menyedarinya.
2:13
Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang itu telah beriman". Mereka menjawab: "Patutkah kami ini beriman sebagaimana berimannya orang-orang bodoh itu?" Ketahuilah! Sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh, tetapi mereka tidak mengetahui (hakikat yang sebenarnya).
2:14
Dan apabila mereka bertemu dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata: " Kami telah beriman ", dan manakala mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka berkata pula:" Sesungguhnya kami tetap bersama kamu, sebenarnya kami hanya memperolok-olok (akan orang-orang yang beriman)".
2:15
Allah (membalas) memperolok-olok, dan membiarkan mereka meraba-raba dalam kesesatan mereka (yang melampaui batas itu).
2:16
Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan meninggalkan petunjuk; maka tiadalah beruntung perniagaan mereka dan tidak pula mereka beroleh petunjuk hidayah.
2:17
Perbandingan hal mereka (golongan yang munafik itu) samalah seperti orang yang menyalakan api; apabila api itu menerangi sekelilingnya, (tiba-tiba) Allah hilangkan cahaya (yang menerangi) mereka, dan dibiarkannya mereka dalam gelap-gelita, tidak dapat melihat (sesuatu pun).
2:18
Mereka (seolah-olah orang yang) pekak, bisu dan buta; dengan keadaan itu mereka tidak dapat kembali (kepada kebenaran).
2:19
Atau (bandingannya) seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit, bersama dengan gelap-gelita, dan guruh serta kilat; mereka menyumbat jarinya ke dalam telinga masing-masing dari mendengar suara petir, kerana mereka takut mati. (Masakan mereka boleh terlepas), sedang (pengetahuan dan kekuasaan) Allah meliputi orang-orang yang kafir itu.
2:20
Kilat itu pula hampir-hampir menyambar (menghilangkan) penglihatan mereka; tiap-tiap kali kilat itu menerangi mereka (dengan pancarannya), mereka berjalan dalam cahayanya. Dan apabila gelap menyelubungi mereka, berhentilah mereka (menunggu dengan bingungnya). Dan sekiranya Allah menghendaki, nescaya dihilangkanNya pendengaran dan penglihatan mereka; sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.

Solat tarawih dan tazkirah

Kelantan









Masjid Bakar Arang , Sg Petani Kedah







Surat Al-Baqarah 1-10

http://quran.com/2/1-10

2:1
Alif, Laam, Miim.

2:2
Kitab Al-Quran ini, tidak ada sebarang syak padanya (tentang datangnya dari Allah dan tentang sempurnanya); ia pula menjadi petunjuk bagi orang-orang yang (hendak) bertaqwa;

2:3
Iaitu orang-orang yang beriman kepada perkara-perkara yang ghaib, dan mendirikan (mengerjakan) sembahyang serta membelanjakan (mendermakan) sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.
2:4
Dan juga orang-orang yang beriman kepada Kitab "Al-Quran" yang diturunkan kepadamu (Wahai Muhammad), dan Kitab-kitab yang diturunkan dahulu daripadamu, serta mereka yakin akan (adanya) hari akhirat (dengan sepenuhnya).
2:5
Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang berjaya.

ORANG KAFIR

2:6
Sesungguhnya orang-orang kafir (yang tidak akan beriman), sama sahaja kepada mereka: sama ada engkau beri amaran kepadanya atau engkau tidak beri amaran, mereka tidak akan beriman.
2:7
(Dengan sebab keingkaran mereka), Allah mematerikan atas hati mereka serta pendengaran mereka, dan pada penglihatan mereka ada penutupnya; dan bagi mereka pula disediakan azab seksa yang amat besar.


ORANG MUNAFIQ

2:8
Dan di antara manusia ada yang berkata: "Kami telah beriman kepada Allah dan kepada hari akhirat"; padahal mereka sebenarnya tidak beriman.
2:9
Mereka hendak memperdayakan Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya memperdaya dirinya sendiri, sedang mereka tidak menyedarinya.
2:10
Dalam hati mereka (golongan yang munafik itu) terdapat penyakit (syak dan hasad dengki), maka Allah tambahkan lagi penyakit itu kepada mereka; dan mereka pula akan beroleh azab seksa yang tidak terperi sakitnya, dengan sebab mereka berdusta (dan mendustakan kebenaran).

Kelebihan Ramadhan

Ustaz Hassan Saifouridzal -

AL QURAN PETUNJUK KEPADA MANUSIA SELURUHNYA

Ramadhan Dan Al Quran

Ustaz Jamaluddin Wahab -

surah as Sajdah ayat ke 12

MUJRIMUN - orang yang berdosa
kelak mohon kembali ke dunia untuk melakukan Amal Soleh

Saturday, July 30, 2011

Kefahaman mengenai Solat Tarawih dan TAZKIRAH

USTAZ MUTALIB MAAROF 27/7/2011

USUL 20 AL-IMAM ASY-SYAHID HASAN AL-BANNA

Usul ke 19

Al Quran dan Hadis sahih TIDAK bertentangan dengan ILMU [Sains yang sahih]

jika ada pertentangan, wajib terima al Quran. ini kerana keterbatasan ilmu dan keupayaan manusia untuk mengkaji dan membentangkan kejadian alam.

contoh : kuasa elektrik, nuklear; sistem tubuh manusia

contoh : Roh (nyawa). manusia tidak mampu mengesan perkara ghaib.
contoh : Jin

ada juga `sains batil' yang sebenarnya bukan sains, tetapi TEORI manusia. contohnya teori evolusi Darwin yang mengatakan manusia berasal dari beruk. semua benda dan kehidupan berasal dari 1 sel. ini langsung tidak dapat DIBUKTIKAN dengan experiment canggih sekalipun. tetapi membuang masa dan dijadikan ALAT penjajah Barat untuk menundukkan bangsa-bangsa lain.

PETIKAN DARI BUKU:

Usul Dua Puluh As-Syahid Hasan Al-Bana 51
ASAS KESEMBILANBELAS: Boleh jadi masalah yang dibincangkan oleh syariat berlainan dengan masalah yang dibincangkan oleh akal, namun demikian syariat dan akal tidak akan bercanggah dalam perkara-perkara yang telah menjadi hakikat dan kenyataan. Percanggahan tidak akan berlaku antara hakikat ilmiah yang sah dengan kaedah syariat yang telah sabit. Perkara-perkara yang zanni (belum putus) dari sudut akal dan syariat haruslah ditafsirkan supaya bersesuaian dengan hakikat yang telah putus. Sekiranya pandangan syariat dan akal dalam sesuatu masalah itu masih zanni, maka pandangan syariat haruslah diutamakan untuk diikuti, hinggalah pandangan akal dalam masalah tersebut dapat membuktikan kebenarannya atau gugur dengan sendirinya

Usul 20

Friday, July 29, 2011

Khutbah Jumaat : Perintah melaksanakan Hukum ALLAH

Masjid Subang Airport

bilakah akan dilaksanakan Undang2 Islam supaya segala masalah dan kebejatan sosial akan dapat diselesaikan? Berzina, mengandung, buang bayi, anak luar nikah

Thursday, July 28, 2011

Kuliah di Medan Ilmu 29 Julai

Sesi 1
Nik Amar :: Ramadhan









BERSIH Hati @ Ustaz Yusof Embong 28 Julai



download mp3

http://yusofembong.blogspot.com/2011/07/bersih-zahir-dan-batin_08.html

MENGADAP ALLAH SWT mesti bersih zahir (suci dari hadas besar dan kecil) dan BATIN [hati]

surah al Kahfi 110

"Oleh itu, sesiapa yang percaya dan berharap akan pertemuan dengan Tuhannya, hendaklah ia mengerjakan amal yang soleh dan janganlah ia mempersekutukan sesiapapun dalam ibadatnya kepada Tuhannya"
_____________________________________
*MATI akan bertemu dengan Allah di Akhirat

Jangan jadi orang yang dibenci Allah dan Ia enggan melihat kamu

18.00
JANGAN ADA DALAM HATI syak/ragu dengan Hukum Islam;
jangan menolak Hukum Islam
_____________________________________
Jangan ada sifat Mazmumah

Penyakit Syubhah
SYIRIK
SYAK (Ragu-ragu) dengan Aqidah dan Islam
NIFAQ (Munafiq)

Penyakit Syahwah
Harta, takhta, wanita
Cinta DUNIA
Ujub riak
Bakhil kedekut
Buruk perangai, makan, cakap
Hasad dengki
Takbur, sombong, angkuh

Interview with rap artist turned Muslim - 2 Jul 09





From Hawkins to Muhadith – Rapper Loon Embraces Islam
by HASAN on MAY 18, 2011 · 60 COMMENTS

http://insider.pk/life-style/religion/rapper-loon-embraces-islam/

Chauncey Lamont Hawkins, also known as Loon in the music world, embraced Islam and changed his name to Amir Junaid Muhadith. On May 26, 2010 he opened up to the public and gave a speech in Canada talking about the change, the reasons behind it and the effect that Islam has had on his life. He now travels the world to speak to teenagers from all different backgrounds and talks to them about inspiring events in life.

Entertainment Life


Credit: hip-hop-music-classic.com
Loon had worked with P. Diddy’s Bad Boy Records. He then went on to release his self-titled debut album and all together sold over 7 million copies. His most famous work was as part in P. Diddy’s “I Need a Girl Pt. 1” in 2004. He was one of the most popular and anticipated artists of his time, however during the peak of his career he turned towards the more attractive Islamic way of life.

Reasons for Accepting Islam

One of Loon’s most popular quotes from his interviews is “Bad Boy days are over, now I’m what you call a good boy”. One of his top reasons for converting to Islam was the lifestyle that went hand in hand with the music industry. In numerous reports he has said that Islam has brought him the peace of mind that he previously searched for in music. He always loved the music but it was the immoral lifestyle and dirty business that turned him away from the industry.

The remarkable change began with his visit to Abu Dhabi, where he found the culture and morals of the Arab people highly refreshing. He highly admired the regular trips to the mosques that people made for their daily prayers. This first person view of the religion made him question the portrayal of Islam in the western media. He eventually found true happiness and peace, which all his fame and wealth were not able to give him. Seeing the positive change in his life both his wife and son also embraced the religion.


Credit: thedeenshow.com
Amir made the holy pilgrimage of Umrah in 2010 with a colleague Basel, a former celebrity who also accepted Islam. Regarding the experience of seeing the Kaaba for the first time he said, “I lived a very poignant moment when I saw the holy Kaaba for the first time in my life.”

Fans React

All over the internet the reaction of fans to Loon’s conversion have been mixed. It appears to be a near 50/50 split with some applauding him for making a transition to better his life, to those who think he’s made the wrong decision. It may be that his fans simply miss the music that Loon once gave them and everyone will eventually come to be accept his new lifestyle.

What the Future May Bring

Amir currently has devoted himself to studying Islam and understanding the true faith as best as possible. Many people have asked him if he will eventually return to the music industry. He answers saying that music has always been a great love of his life, however he currently has to protect himself from how the media may exploit any digressions between music and religion.

Tuesday, July 26, 2011

Perang Pemikiran (Ghazwul Fikri)

http://www.dakwatuna.com/2010/01/5295/perang-pemikiran-ghazwul-fikri-bagian-ke-2/

sedutan :

Adanya pertempuran antara haq dan bathil yaitu keimanan dan kekufuran.

Salah satu pelajaran berharga bagi umat Islam adalah “Perang Salib”, yang menggunakan berbagai dimensi pertempuran, politik, ekonomi, dan perang di tataran keagamaan. Musuh-musuh Islam menggunakan berbagai macam cara, mereka itu dari berbagai macam kelompok yaitu orang-orang yang tidak beragama, atheis, Yahudi, musyrikin, nasrani dan munafik. Ulama menyatakan: apapun jenisnya kekufuran itu merupakan satu pokok ajaran. Mereka bersatu padu untuk membangun satu kesepakatan dan konspirasi yang selanjutnya mereka menggunakan berbagai macam sarana

INILAH ISLAM - CINTA PADA ALLAH



INILAH ISLAM - CINTA PADA ALLAH
tanda cinta pada ALLAH SWT:
1. cinta al Quran - pada isi kandungan, syariat hukum hakam

2. cinta Rasulullah SAW

31.00
cinta kerana ALLAH
benci kerana ALLAH
memberi kerana ALLAH
menghalang pemberian kerana ALLAH

56.00
lagu Hindustan `Islamic' memuji ALLAH dan Rasul

surau Rahmah seksyen 8 Shah Alam Selangor
ustaz Zulkifli Ahmad (Perlis)

-----
Bahan berkaitan
http://ibnuabizakarya.wordpress.com/2010/05/07/inilah-islam/

INILAH ISLAM

Agama Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dengan agama inilah Allah menutup agama-agama sebelumnya. Allah telah menyempurnakan agama ini bagi hamba-hambaNya. Dengan agama Islam ini pula Allah menyempurnakan nikmat atas mereka. Allah hanya meridhoi Islam sebagai agama yang harus mereka peluk. Oleh sebab itu tidak ada suatu agama pun yang diterima selain Islam.

Allah ta’ala berfirman,

مَّا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِّن رِّجَالِكُمْ وَلَكِن رَّسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيماً

“Muhammad itu bukanlah seorang ayah dari salah seorang lelaki diantara kalian, akan tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup para Nabi.” (QS. Al Ahzab: 40)

Allah ta’ala juga berfirman,

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلاَمَ دِيناً

“Pada hari ini Aku telah sempurnakan bagi kalian agama kalian, dan Aku telah cukupkan nikmat-Ku atas kalian dan Aku pun telah ridha Islam menjadi agama bagi kalian.” (QS. Al Maa’idah: 3)

Allah ta’ala juga berfirman,

إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللّهِ الإِسْلاَمُ

“Sesungguhnya agama yang benar di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS. Ali Imran: 19)

Allah ta’ala berfirman,

وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ الإِسْلاَمِ دِيناً فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ

“Dan barang siapa yang mencari agama selain Islam maka tidak akan pernah diterima darinya dan di akhirat nanti dia akan termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Ali ‘Imran: 85)

Allah ta’ala mewajibkan kepada seluruh umat manusia untuk beragama demi Allah dengan memeluk agama ini. Allah berfirman kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعاً الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ لا إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ يُحْيِـي وَيُمِيتُ فَآمِنُواْ بِاللّهِ وَرَسُولِهِ النَّبِيِّ الأُمِّيِّ الَّذِي يُؤْمِنُ بِاللّهِ وَكَلِمَاتِهِ وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

“Katakanlah: Wahai umat manusia, sesungguhnya aku ini adalah utusan Allah bagi kalian semua, Dialah Dzat yang memiliki kekuasaan langit dan bumi, tidak ada sesembahan yang haq selain Dia, Dia lah yang menghidupkan dan mematikan. Maka berimanlah kalian kepada Allah dan Rasul-Nya seorang Nabi yang ummi (buta huruf) yang telah beriman kepada Allah serta kalimat-kalimat-Nya, dan ikutilah dia supaya kalian mendapatkan hidayah.” (QS. Al A’raaf: 158)

Di dalam Shahih Muslim terdapat sebuah hadits yang diriwayatkan dari jalur Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda yang artinya, “Demi Zat yang jiwa Muhammad berada di tangannya. Tidaklah ada seorang manusia dari umat ini yang mendengar kenabianku, baik yang beragama Yahudi maupun Nasrani lantas dia meninggal dalam keadaan tidak mau beriman dengan ajaran yang aku bawa melainkan dia pasti termasuk salah seorang penghuni neraka.”

Hakikat beriman kepada Nabi adalah dengan cara membenarkan apa yang beliau bawa dengan disertai sikap menerima dan patuh, bukan sekedar pembenaran saja. Oleh sebab itulah maka Abu Thalib tidak bisa dianggap sebagai orang yang beriman terhadap Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam walaupun dia membenarkan ajaran yang beliau bawa, bahkan dia berani bersaksi bahwasanya Islam adalah agama yang terbaik.

Agama Islam ini telah merangkum semua bentuk kemaslahatan yang diajarkan oleh agama-agama sebelumnya. Agama Islam yang beliau bawa ini lebih istimewa dibandingkan agama-agama terdahulu karena Islam adalah ajaran yang bisa diterapkan di setiap masa, di setiap tempat dan di masyarakat manapun. Allah ta’ala berfirman kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

وَأَنزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقاً لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِناً

“Dan Kami telah menurunkan kepadamu Al Kitab dengan benar sebagai pembenar kitab-kitab yang terdahulu serta batu ujian atasnya.” (QS. Al Maa’idah: 48)

Maksud dari pernyataan Islam itu cocok diterapkan di setiap masa, tempat dan masyarakat adalah dengan berpegang teguh dengannya tidak akan pernah bertentangan dengan kebaikan umat tersebut di masa kapan pun dan di tempat manapun. Bahkan dengan Islamlah keadaan umat itu akan menjadi baik. Akan tetapi bukanlah yang dimaksud dengan pernyataan Islam itu cocok bagi setiap masa, tempat dan masyarakat adalah Islam tunduk kepada kemauan setiap masa, tempat dan masyarakat, sebagaimana yang diinginkan oleh sebagian orang.

Agama Islam adalah agama yang benar. Sebuah agama yang telah mendapatkan jaminan pertolongan dan kemenangan dari Allah ta’ala bagi siapa saja yang berpegang teguh dengannya dengan sebenar-benarnya. Allah ta’ala berfirman,

هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ

“Dia lah Zat yang telah mengutus Rasul-Nya dengan membawa Petunjuk dan Agama yang benar untuk dimenangkan di atas seluruh agama-agama yang ada, meskipun orang-orang musyrik tidak menyukainya.” (QS. Ash Shaff: 9)

Allah ta’ala berfirman,

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُم فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّن بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْناً يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئاً وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

“Allah benar-benar telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman serta beramal salih diantara kalian untuk menjadikan mereka berkuasa di atas muka bumi sebagaimana orang-orang sebelum mereka telah dijadikan berkuasa di atasnya. Dan Allah pasti akan meneguhkan bagi mereka agama mereka, sebuah agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka peluk. Dan Allah pasti akan menggantikan rasa takut yang sebelumnya menghinggapi mereka dengan rasa tenteram, mereka menyembah-Ku dan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu apapun. Dan barangsiapa yang ingkar sesudah itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. An Nuur: 55)

Agama Islam adalah ajaran yang mencakup akidah/keyakinan dan syariat/hukum. Islam adalah ajaran yang sempurna, baik ditinjau dari sisi aqidah maupun syariat-syariat yang diajarkannya:

Islam memerintahkan untuk menauhidkan Allah ta’ala dan melarang kesyirikan.
Islam memerintahkan untuk berbuat jujur dan melarang dusta.
Islam memerintahkan untuk berbuat adil dan melarang aniaya.
Islam memerintahkan untuk menunaikan amanat dan melarang berkhianat.
Islam memerintahkan untuk menepati janji dan melarang pelanggaran janji.
Islam memerintahkan untuk berbakti kepada kedua orang tua dan melarang perbuatan durhaka kepada mereka.
Islam memerintahkan untuk menjalin silaturahim (hubungan kekerabatan yang terputus) dengan sanak famili dan Islam melarang perbuatan memutuskan silaturahim.
Islam memerintahkan untuk berhubungan baik dengan tetangga dan melarang bersikap buruk kepada mereka.

Secara umum dapat dikatakan bahwasanya Islam memerintahkan semua akhlak yang mulia dan melarang akhlak yang rendah dan hina. Islam memerintahkan segala macam amal salih dan melarang segala amal yang jelek. Allah ta’ala berfirman,

إِنَّ اللّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاء ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاء وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

“Sesungguhnya Allah memerintahkan berbuat adil, ihsan dan memberikan nafkah kepada sanak kerabat. Dan Allah melarang semua bentuk perbuatan keji dan mungkar, serta tindakan melanggar batas. Allah mengingatkan kalian agar kalian mau mengambil pelajaran.” (QS. An Nahl: 90)

***

Diterjemahkan dari Syarh Ushul Iman, hal. 5-8, Penerbit Darul Qasim
Penulis: Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah
Diterjemahkan oleh: Abu Muslih Ari Wahyudi
Artikel www.muslim.or.id

Sunday, July 24, 2011

Ustaz Azhar Idrus - 24 Julai ANAK KUNCI SYURGA






Masjid Negeri Shah Alam Selangor

http://www.facebook.com/Ustaz.Azhar.Idrus.Original

http://www.facebook.com/pages/Ustaz-Azhar-Idrus/118089450453



23 Julai Masjid Ampang



Download mp3

http://www.mediafire.com/?hs85r2x259d1dc6


Kalimah tauhid `Laa ilaaha illa ALLAH'

46.00 Ada orang kaya tapi kedekut bakhil, harta tidak mahu didermakan untuk kebajikan

47.00
Allah Maha Berkuasa



Saturday, July 23, 2011

Majlis Tafaqquh & Tarbiyyah ; Ihya' Ramadhan - Harun Taib, Nik Zawawi

*MAQTAR

KUIZM, Taman Melewar

akan diadakan setiap hari sepanjang Ramadhan :
berbuka puasa
solat tarawih, tazkirah

program berbentuk ilmiah juga dirancang untuk masyarakat awam sekitar

SYIRIK - Kuliah TG Abd Hadi Awang 22 Julai

1. Menyembah secara ibadah kepada selain Allah SWT

http://webtv.terengganukini.net/kuliah/2011/110722/110722.wmv

Friday, July 22, 2011

Tafsir Surat An-Nashr

http://www.dakwatuna.com/2011/07/13401/tafsir-surat-an-nashr/


Surat ini adalah surat Madaniyah, terdiri dari tiga ayat, sebagai berita gembira bagi Nabi dan sahabat yang berupa turunnya pertolongan Allah bagi agama mereka. Dibukanya hati manusia untuk menerima agama ini lalu diperintahkannya mereka untuk bertasbih dan mensucikan Allah. Sebab itu semua adalah faktor keberhasilan.

إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ﴿١﴾وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا﴿٢﴾فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ ۚ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا﴿٣﴾

Artinya:

Apabila Telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,
Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong,
Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya dia adalah Maha Penerima taubat.

Makna Mufradat:

Arti


Mufradat
1. Pertolongan-Nya.

نصر الله
2. Artinya penaklukan sebuah negeri atau keputusan untuk sebuah persengketaan antara kalian dan musuh Islam.

والفتح
3. Jamak dari fauj, artinya berkelompok-kelompok.

أفواجاً
4. Tasbih berarti penyucian dan hamdun berarti pujian untuk Allah yang memang layak mendapat pujian itu.

فسبح بحمد ربك

Syarah:

Nabi sangat berambisi (cita-cita) agar semua manusia beriman, terutama Quraisy dan bangsa Arab. Sebagai manusia, Nabi juga tidak mengetahui yang ghaib. Oleh karena itu terkadang ia terguncang dan gusar kalau ada yang menimpa dakwah. Maka surat ini menjadi berita gembira untuk beliau dan mengingatkan beliau, sebaiknya engkau tidak bersikap demikian. Ini konteksnya, kebaikan orang-orang baik adalah kejahatan orang-orang dekat. Boleh jadi sesuatu menjadi kebaikan bagimu namun bagi orang lain dosa kecil yang tidak perlu minta ampun.

Jika pertolongan Allah datang dan memang harus datang. Lalu datang pula kunci untuk negeri yang tadinya tertutup dan hati yang terkatup. Anda melihat manusia masuk ke dalam agama Allah berbondong-bondong dan berkelompok-kelompok. Untuk menyambut kemenangan ini, wajib bersyukur dan memuji Allah karena Dia yang layak mendapat pujian. Jika itu semua terjadi, kamu juga wajib bertasbih mensucikan Tuhanmu seperti yang seharusnya. Bertasbihlah untuk-Nya dengan memuji-Nya atas perbuatan indah-Nya, menyebut sifat-sifat-Nya yang laik dan nama-nama-Nya yang bagus. Juga beristighfarlah untuk dosamu dan mintalah ampunan atas apa yang pernah kamu lakukan dan tidak layak bagimu selaku penutup para dan rasul. Beristighfarlah kepada Allah karena Dia Maha menerima taubat hamba-Nya serta memaafkan kesalahannya. Dia Maha Mengetahui apa yang engkau lakukan. Yang menjadi objek bicara surat ini adalah Nabi dan siapa saja pantas.

Diriwayatkan bahwa surat ini merupakan belasungkawa untuk Nabi, karena Muhammad saw telah menunaikan risalahnya secara sempurna. Jika telah menunaikan tugas, beliau akan segera bertemu dengan Pertemanan Tertinggi, Allah Azza wa Jalla. Sebagian sahabat memahami esensi surat ini lalu menangisi Rasulullah.

Nisfu Syaaban; Ramadhan @ KEJAHILAN orang Islam ; Maksiat

USTAZ ASWAD NASRON 16/7/2011

Wednesday, July 20, 2011

Taqwa

http://www.dakwatuna.com/2011/07/13387/taqwa

Allah berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ﴿١٠٢﴾

“Hai orang-orang beriman bertaqwalah kalian kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa.” (QS. Ali Imran: 102).

Allah berfirman,

فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا وَأَنفِقُوا خَيْرًا لِّأَنفُسِكُمْ ۗ وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ﴿١٦﴾

“Maka bertaqwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. At-Taghabun: 16)

Ayat berikut ini menjelaskan pengertian ayat pertama.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا﴿٧٠﴾

“Hai orang-orang beriman bertaqwalah kalian kepada Allah dan berkatalah dengan perkataan yang baik.” (QS. Al-Ahzab: 70).

Ayat-ayat yang berkaitan dengan perintah bertaqwa sangat banyak dan populer, di antaranya:

Allah berfirman,

وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا﴿٢﴾وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ

“…..Dan barangsiapa bertaqwa kepada Allah pasti Dia menjadikan untuknya jalan keluar (2). Dan memberinya rezeki yang tanpa disangka-sangka………..” (QS. At-Thalaq: 2-3).

Monday, July 18, 2011

ustaz Mokhtar Senik HIKAM 18 Julai

Syahwat (hawa nafsu) kepada Maksiat

Beribadah kerana ALLAH (ikhlas) dan ikut Syariat, dan keutamaan

contoh: mengaji al Quran bertarannum, tetapi tidak memahami makna, atau tidak menerima apa yang ditetapkan

contoh: solat sunat sedangkan Iqamah dan solat berjemaah sudah bermula

contoh: hanya bertasawwuf tetapi tidak memperdulikan hal ehwal masyarakat dan umat; tidak mahu mencegah kemungkaran

Saturday, July 16, 2011

Kuliah ustaz Sharir Long: Kemantapan Iman

Kuliah ustaz Sharir Long: Kemantapan Iman: "Kuliah Maghrib Surau An-Nur, Bandar Baru Bangi - 22 Jun 2011 http://www.mymaktabaty.com/2008/08/mp3-ceramah-ustaz-shahrir-long.html"

Thursday, July 14, 2011

TG Nik Aziz 15 Julai GAMBARAN HIDUP SAHABAT RASULULLAH

GAMBARAN HIDUP SAHABAT RASULULLAH

Download mp3 bhg 1

Download mp3 bhg 2

YOUTUBE (bebas dari iklan)









Nik Amar

Tarbiyah Politik Hasan Al-Banna

http://www.dakwatuna.com/2011/07/13129/tarbiyah-politik-hasan-al-banna/

Judul Buku : Tarbiyah Politik Hasan Al-Banna: Referensi Gerakan Dakwah di Kancah Politik
Penulis : Dr. Yusuf Al-Qaradhawi
Penerbit : Arah Press, Jakarta
Tahun Terbit : Desember 2007
Tebal : x + 228 halaman

Hasan Al-Banna adalah seorang mujahid dakwah yang tidak hanya mewariskan Ikhwanul Muslimin yang kini menjadi gerakan Islam terbesar di dunia. Ia juga mewariskan pemikiran-pemikiran yang sangat berharga bagi dunia Islam, tidak hanya bagi Ikhwan. Kontribusi pemikirannya telah memenuhi ruang sejarah tersendiri yang sampai kini terus dikaji dan diadopsi banyak gerakan Islam. Begitu pun pemikirannya dalam bidang politik.

Melalui buku At-Tarbiyah As-Siyasiyah Inda Hasan Al-Banna, yang diterjemahkan menjadi Tarbiyah Politik Hasan Al-Banna ini, Dr. Yusuf Qaradhawi mengupas dimensi aspek politik yang orisinil dan detail tentang aspek politik dalam metode tarbiyah yang digagas oleh Hasan Al-Banna. Buku yang diterbitkan dalam rangka memperingati seratus tahun kelahiran Hasan Al-Banna ini diselesaikan Dr. Yusuf Qaradhawi dengan terlebih dahulu mengkaji perkataan Hasan Al-Banna melalui berbagai kumpulan risalahnya, kemudian melakukan muqaranah (komparasi) antara perkataan Hasan Al-Banna satu sama lain, dan metode an-naqd al-‘ilmi al-maudhu’i (kritik ilmiyah tematik). Dengan metode itu, Dr. Yusuf Qaradhawi mendapatkan kesimpulan 8 pilar tarbiyah politik Hasan Al-Banna dan ia berbeda pendapat serta mengkritisi Hasan Al-Banna pada pilar ketujuh.

Delapan pilar itu adalah:
1. Memadukan antara Islam dan politik (agama dan negara)
2. Membangkitkan kesadaran wajib membebaskan tanah air Islam
3. Membangkitkan kesadaran wajib mendirikan pemerintahan islami
4. Menegakkan eksistensi umat Islam
5. Menyadarkan kewajiban persatuan Islam
6. Menyambut sistem perundang-undangan
7. Mengkritisi multipartai dan kepartaian
8. Melindungi kelompok minoritas dan unsur asing

Memadukan antara Islam dan politik (agama dan negara)

Hasan Al-Banna berusaha keras mengajarkan umat Islam tentang syumuliyatul Islam(kesempurnaan Islam). Apalagi di awal dakwahnya, masyarakat Mesir masih memahami Islam secara parsial. Bahwa Islam adalah rukun iman dan rukun Islam. Sementara politik, pendidikan, ekonomi, dan lain-lain tidak masuk dalam urusan din Islam.

Hasan Al-Banna dalam banyak kesempatan sangat menekankan pentingnya kembali pada syumuliyatul Islam. Begitu pun beliau mencantumkan pembahasan ini di awal ushul isyrin (20 prinsip pokok Ikhwanul Muslimin dalam memahami Islam). Dalam lingkup inilah dakwah Hasan Al-Banna berada. Ia ingin menghilangkan pemikiran sempit yang mengurung Islam dalam ritual tertentu. Ia ingin membina umat Islam dengan pemahaman dan cakrawala luas yang bisa menggiring terbentuknya pribadi Islam yang diidam-idamkan.

Membangkitkan kesadaran wajib membebaskan tanah air Islam

Inilah pilar kedua dalam tarbiyah politik Hasan Al-Banna. Memperkuat kesadaran dan memicu sentimen wajib membebaskan tanah air Islam dari penjajahan dan penguasaan asing. Meskipun saat itu Mesir sendiri masih berada di bawah penguasaan Inggris, Hasan Al-Banna juga berpikir jauh ke negara-negara lain yang harus dibebaskan dari penjajahan dan penguasaan asing, termasuk Indonesia. Tentu saja ini adalah implikasi dari pemahaman bahwa umat Islam adalah satu tubuh dan tanah air Islam tidak dibatasi oleh sekat-sekat geografis, melainkan seluruh bumi di mana di atasnya dikumandangkan syahadat.

Upaya menyadarkan umat ini juga ditunjukkan secara faktual dengan keterlibatan Ikhwan mengusir penjajah dari Mesir dan Sudan, pengiriman mujahidin ke Palestina, sampai menekan pemerintah agar mendukung kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.

Membangkitkan kesadaran wajib mendirikan pemerintahan Islami

Pilar yang kedua di atas sebenarnya hanyalah sarana. Tujuan utamanya adalah menegakkan eksistensi umat Islam agar hidup dengan aqidah dan syariat Islam. Untuk itu, setelah membebaskan negara dari penjajahan dan penguasaan asing, target berikutnya adalah mendirikan pemerintahan yang islami.

Eksistensi umat Islam tidak bisa tegak kecuali jika belenggu penjajahan di segala aspek, baik ekonomi, politik, undang-undang, dan sebagainya bisa dibebaskan, lalu diatur dengan sistem Islam. Dari sini kita mengetahui, bahwa mendirikan pemerintahan Islami merupakan kewajiban, sekaligus kebutuhan yang mau tidak mau harus ditunaikan. Atas dasar inilah sampai saat ini Ikhwan di berbagai negara berupaya merealisasikan tarbiyah politik Hasan Al-Banna untuk mendirikan pemerintahan islami baik dengan mendirikan partai politik atau metode lain. Namun demikian, mendirikan pemerintahan Islami ini bukan hanya tugas Ikhwan dan siapapun yang berhasil mendirikan perlu didukung bersama.

Menegakkan eksistensi umat Islam

Pilar keempat dari tarbiyah politik Hasan Al-Banna adalah menegakkan eksistensi umat Islam agar mampu mengatur kehidupan masyarakat Islam di wilayah negaranya dan juga dunia internasional dalam satu ikatan di bawah panji Islam.

Islam telah membuktikan tegaknya eksistensi umat dalam skala besar, mengumpulkannya dengan aqidah yang satu, syariat yang satu, nilai-nilai yang sama, adab yang sama, pemahaman dan syariah yang sama serta dalam satu kiblat. Cukuplah mempersatukan umat dengan tiga perkara: pertama, kesatuan referensi (wihdatul maraji’iyah), semuanya berhukum dengan syariah Islam yang bersandar pada Al-Qur’an dan Sunnah; kedua, kesatuan tanah air Islam (wihdatu darul Islam), meskipun terdiri dari banyak negara yang jaraknya berjauhan; ketiga, kesatuan kepemimpinan (wihdatul qiyadah as-siyasiyah), yang diwujudkan dengan khalifah sebagai pemimpin tertinggi.

Menyadarkan kewajiban persatuan Islam

Pilar kelima ini melengkapi pilar keempat, yaitu membangun kesadaran wajib mempersatukan umat. Pilar ini merupakan tuntutan wajib dalam Islam sekaligus tuntutan aksiomatik secara duniawi.

Dalam hal ini tidak ada kontradiksi antara persatuan Islam dan nasionalisme yang kita kenal. Persatuan Islam juga tidak menganulir paham kebangsaan atau kesukuan. Dalam risalah dakwatuna, Hasan Al-Banna telah menjelaskan bagaimana sikapnya terhadap berbagai paham termasuk nasionalisme dan kebangsaan. Meskipun istilahnya sama, tetapi ada berbagai varian yang dimaksudkan dengan satu istilah itu. Dan karenanya, kita tidak boleh menggeneralisasinya.

Menyambut Sistem Undang-undang dan Parlementer

Terkadang sebagian orang dan sebagian ikhwan mendengarkan slogan “Al-Qur’an dusturuna” itu artinya mereka menolak hukum positif apapun. Akan tetapi sebenarnya, yang dimaksud dengan slogan itu adalah menjadikan Al-Qur’an sebagai rujukan tertinggi, kepadanyalah kita kembalikan segala urusan. Maka aturan-aturan di bawahnya tidak boleh bertentangan dengan Al-Qur’an.

Dengan demikian, boleh bagi umat Islam untuk membuat aturan-aturan yang lebih detail yang merupakan penjabaran dari Al-Qur’an untuk diimplementasikan dalam kehidupan praktis, serta aturan-aturan detail lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan Aqidah dan syariat Islam.

Mengkritisi Multipartai dan Kepartaian

Pilar ke-7 dari tarbiyah politik Hasan Al-Banna adalah ketidaksetujuannya dengan partai-partai yang ada di Mesir saat itu serta ketidaksetujuannya terhadap multipartai. Hasan Al-Banna melihat bahwa banyaknya partai justru membawa mafsadat bagi umat karena yang terjadi adalah perpecahan umat akibat sikap fanatik pada partai. Di samping itu, partai-partai yang ada juga tidak mewakili umat secara benar, bahkan cenderung dibangun hanya untuk meraih kekuasaan tanpa memiliki basis ideologi Islam. Tidak banyak perbedaan program dari semua partai, tetapi semuanya ingin berkuasa dan mendapatkan keuntungan materi. Karenanya, Hasan Al-Banna lebih setuju pada konsep partai tunggal agar rakyat -Mesir khususnya, saat itu- bisa bersatu dan lebih mudah mencapai tujuan.

Pada pilar ke-7 inilah Dr. Yusuf Qaradhawi berbeda pendapat dengan Hasan Al-Banna. Karena partai tunggal justru mendatangkan mudarat yang lebih besar bagi umat, terutama munculnya diktatorisme seperti yang kemudian terjadi di Mesir saat Gamal Abdul Naser melancarkan revolusi lalu menghapus partai-partai dan menghimpun rakyat di bawah jargon “persatuan nasional”. Faktor ini mungkin belum disadari oleh Hasan Al-Banna sebelumnya. Meski demikian, Hasan Al-Banna telah mendapatkan pahala atas ijtihadnya, insya Allah.

Perlindungan bagi Kaum Minoritas dan Orang Asing

Inilah pilar ke-8 tarbiyah politik Hasan Al-Banna. Dan memang inilah Islam. Ia rahmatan lil ‘alamin. Islam pada dasarnya melindungi siapa saja yang tidak memusuhi Islam. Apalagi jika pihak non muslim itu tunduk di bawah naungan negara Islam. Ini sangat berbeda dengan paham kelompok-kelompok garis keras yang cenderung mengambil langkah kekerasan sebagai prioritas utama dalam bersikap menghadapi orang asing.

Dalam fakta sejarah, kita telah mendapatkan perlindungan Nabi kepada kaum Yahudi Madinah, perlindungan Umar pada Nasrani Palestina, juga perlindungan Shalahudin Al-Ayubi pada Nasrani Palestina, dan lain-lain. Saat Islam memegang kekuasaan, kaum minoritas akan terlindungi, karena Islam adalah rahmatan lil ‘alamin. Wallaahu a’lam bish shawab. (Muchlisin)

Wednesday, July 13, 2011

Tafsir surah al Anaam 111 dan seterusnya

http://quran.com/6/111

Dan jika Kami turunkan malaikat pun kepada mereka, dan orang-orang yang mati (hidup semula lalu) berkata-kata dengan mereka, dan kami himpunkan pula tiap-tiap sesuatu di hadapan mereka (untuk menjadi saksi tentang kebenaran Nabi Muhammad), nescaya mereka tidak juga akan beriman, kecuali jika dikehendaki Allah; tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui (hakikat yang sebenar)

http://quran.com/6/108-114

116
Dan jika engkau menurut kebanyakan orang yang ada di muka bumi, nescaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah; tiadalah yang mereka turut melainkan sangkaan semata-mata, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta

123
Dan demikianlah Kami adakan dalam tiap-tiap negeri orang-orang besar yang jahat supaya mereka melakukan tipu daya di negeri itu, padahal tiadalah mereka memperdayakan selain dari dirinya sendiri (kerana merekalah yang akan menerima akibatnya yang buruk), sedang mereka tidak menyedarinya

Thursday, July 7, 2011

Dr Abdul Basit @ yg kufur ayat ALLAH, membunuh tanpa haq

Medan Ilmu, Kota Bharu

KEZALIMAN ke atas umat Islam

samada dari penjajah kuffar atau pemerintah negara sendiri yang bersekongkol


Streaming by Ustream

8 Julai
http://www.ustream.tv/recorded/15857876









Video streaming by Ustream

Tuesday, July 5, 2011

Kuliah ustaz Sharir Long: Jangan Khianat

Kuliah ustaz Sharir Long: Jangan Khianat: "http://quran.com/8/24-30 Anfal 8/27 "

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati (amanah) Allah dan RasulNya, dan (janganlah) kamu mengkhianati amanah-amanah kamu, sedang kamu mengetahui (salahnya

Monday, July 4, 2011

Forum Perdana Israk & Mikraj 3 Julai

Ustaz Riduan Mohd Nor
ustaz Nik Mohamad Abduh

*ulama' haraki menganjurkan Bulan Isra'

Saturday, July 2, 2011

Fiqh Muamalah

surau Mawaddah, seksyen 7 Platinum Shah Alam Selangor

kuliah subuh

Friday, July 1, 2011

Khutbah Jumaat - orang yang diseksa

*Shah Alam

Peristiwa Israk Mikraj

Rasulullah diperlihatkan gambaran penghuni neraka yang diseksa dengan sebab dosa besar yang mereka lakukan semasa hidup di dunia

berzina
minum arak
makan riba'
dan lain-lain

Ayat-ayat Hukum dalam al Quran

surau Mawaddah, seksyen 7 Platinum Shah Alam Selangor

***Kitab [kuliah subuh pagi Sabtu]

al Quran mengandungi ayat-ayat HUKUM yang mencakupi segenap bidang kehidupan

tetapi pemerintah negara tidak mahu melaksanakan 1 pun

Fiqh Jinayah - Hukum QISAS, Diyat

surau Mawaddah, seksyen 7 Platinum Shah Alam Selangor

***
hukm ALLAH yang TERBAIK dan adil ..... cuba fikirkan, PEMBUNUH dipenjara beberapa tahun, siapa beri makan kepada keluarga si mati .... apa waris dapat? kalau ikut hukum ISLAM, waris boleh tuntut Gantirugi (Diyat)